Untungnya Saya Tidak Terlalu Ganteng

Posted: 2 Maret 2012 in Lagi Kepengen Nulis

Baru-baru ini media kita dihebohkan oleh suatu berita yang (sorry to say) terkesan berlebihan dan tidak penting. Semua berawal dari sebuah foto candid seorang polisi yang diunggah ke twitter oleh seseorang yang kemudian foto tersebut populer dan menjadi topik tersendiri dengan hashtag #polteng alias polisi ganteng. Memang tidak ada yang salah dengan si polisi tersebut, dan saya pribadipun mengakui bahwa polisi tersebut memang ganteng rupawan, ditambah dengan tubuh tinggi tegap yang membuat si polisi ini terlihat berbeda dari polisi-polisi kebanyakan.
Tapi lama-kelamaan, hal yang sebenarnya tidak salah itu membuat saya jengah manakala media-media kita, mulai dari infotainment hingga berita beramai-ramai mem-blow up berita tentang si polteng a.k.a polisi ganteng tadi seolah-olah orang ganteng yang menjadi polisi itu adalah sesuatu hal yang luar biasa aneh, sama anehnya dengan seorang Punk rock jalanan yang tiba-tiba mencium tangan polisi di sebuah lampu merah. Dan kejengahan itu pula yang akhirnya mendorong saya untuk membuat tulisan ini, sebuah tulisan yang sebenarnya juga tidak penting. Sama tidak pentingnya dengan pemberitaan-pemberitaan tentang si polteng tadi.

Saya yakin, di dunia ini begitu banyak orang ganteng dan cantik yang mendapat omongan-omongan yang tidak enak dari orang-orang di sekitarnya hanya karena mereka memilih menjadi seseorang yang tidak sesuai dengan pandangan orang pada umumnya. Kita ambil saja contoh si polteng ini. Mungkin ada sebagian dari kita yang menyayangkan kenapa orang ini mau jadi polisi, padahal dengan tampang seperti itu dia bisa saja bergabung dengan sebuah boyband, kemudian menjadi terkenal dan menjadi bintang iklan sosis siap makan atau menjadi seorang bintang FTV yang wajahnya selalu muncul di televisi pada pagi, siang, dan malam hari.

Ganteng itu manusiawi. Tidak ada yang perlu diherankan jika ada orang ganteng yang menjadi polisi atau menjadi apapun yang dia pilih. Tidak ada istilah “tidak pantas” untuk melakukan sesuatu hanya karna masalah nilai tampang yang lebih.

Ganteng tidak harus jadi artis, bertato tidak harus selalu menjadi brandal, dan seorang lelaki feminim juga tidak selalu homoseks.

Untungnya saya tidak terlalu ganteng, jadi saya bebas menjadi apapun yang saya mau tanpa perlu mendengar gunjingan orang, setidaknya selama saya tidak masuk ke dalam ranah boyband. Lagi pula saya juga tidak terlalu berminat menjadi anggota boyband, cukup berat rasanya jika saya harus menghabiskan waktu sehari-hari saya dengan memakai skinny jeans yang benar-benar skinny, menari dan bernyanyi dari panggung ke panggung, dan memoles-moles kembali muka saya setiap kali make-up saya luntur.

Komentar
  1. sugi berkata:

    kak fery ,, boleh minta alamat email kakak sama no hp kakak gak ??

    oiya, FB kakak udh saya add. tlg dikonfirm ya kak. makasih šŸ™‚

Tinggalkan Balasan ke sugi Batalkan balasan